Pengakuan Dunia Internasional dalam Penanggulangan HIV-AIDS Lapas/Rutan

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN), Kemal Siregar mengemukakan bahwa program penanggulangan HIV-AIDS di Lapas/Rutan terbaik di Indonesia dan diakui dunia Internasional.

“Bisa dipakai model, bukan hanya di Indonesia tapi ASEAN, bahkan sudah masuk dalam laporan United Nation General Assembly Special Session ke United Nation AIDS Geneva,” ujar Kemal saat acara pembukaan Sosialisasi program Getting to Zero di Lapas/Rutan.

Dihadapan 25 Kepala Divisi Pemasyarakatan dan 118 Kepala UPT Pemasyarakatan beserta Tim AIDS, team Leader HIV Cooperation Program for Indonesia (HCPI), Nurlan Silitonga menyampaikan selama kurang lebih 4 tahun Program penanggulangan HIV/AIDS di Lapas/Rutan membuahkan hasil yang membanggakan. Sudah 149 Lapas/Rutan memberi layanan HIV/AIDS, Layanan Volunter counceling test (VCT) lebih dari 50, serta layanan komprehensif lebih dari 59 Lapas/Rutan.“Keberhasilan ini, dikarenakan Pemasyarakatan bersedia membuka diri, menerima ide-ide baru dan terbuka kerjasama dengan pihak luar,” kata Nurlan.
Pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sihabudin menyampaikan bahwa walaupun patut kita berbangga, tidak berarti tugas sudah selesai. “Yang terpenting komitmen pencapaian Getting to Zero Lapas/Rutan,” tegas Sihabudin.

Sementara itu dalam laporannya, Direktur Bina Kesehatan dan Perawatan Ditjen Pemasyarakatan, Bambang Krisbanu menyampaikan tujuan program Getting to Zero Lapas/Rutan adalah menurunkan infeksi baru HIV, mengurangi Stigma dan diskriminasi wargabinaan yang positif HIV dan TB serta menurunkan angka kematian akibat AIDS.
Bambang juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada KPA Nasional, Global Fund (GF SSF), HCPI dan FHI sehingga acara sosialisasi ini dapat terselenggara.